Sholawat Lidaf'il Bala, Amalkan Bila Takut Terhadap Bencana, Bahaya dan Wabah

Sholawat Lidaf'il bala, yang dimana pengunaanya bertujuan untuk menolak balak dan bencana termasuk bahaya, perlu diketahui Tolak Bala bukan hanya untuk banyak orang saja tapi bisa digunakan untuk keluarga bahkan diri sendiri.

Sholawat Lidaf'il bala, yang dimana pengunaanya bertujuan untuk menolak balak

Terutama untuk para santri diponpes biasanya sudah pada mahfum atau memahamilah dengan Sholawat Lidaf'il Bala, dimana kebanyakan Kyai memang menyarankan untuk diamalkan secara rutin bulanan atau tahunan.

Tujuan tetap sama untuk menolak bala, biasanya diutamakan untuk Desa jadi dikumpulkan sebuah masyarakat untuk membacakanya.

Tapi tidak secara khusus untuk banyak orang saja, termasuk bila Anda membutuhkan misalkan untuk keluarga sendiri yang dalam sedang dilanda penyakit, atau wabah yang dikirimkan orang lain melalui kebatinan.

Juga bila terasa untuk diri sendiri, merasa bimbang dan membutuhkan sebuah amalan karena rasa was-was sedang terkena sebuah kiriman orang secara kebatinan seperti Santet, Guna-guna dan sebagainya.

Tinggal fokus untuk diamalkan, nantinya akan mendapat bantuan dari Untaian cahaya dari dari langit yang kasat mata sebagai pertolongan.

Namun bukan hanya cukup dibaca saja, diperlukan keseriusan untuk mengamalkannya dan secara rutin terus-menerus.

Ada pun bacaan Sholawat Lidaf'il bala sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰی اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَدْفَعُ بِهَا عَنَّا الْبَلَآءَ وَالْوَبَآءَ وَالْغَلَآءَ وَالطَّعْنَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَآئِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً اِنَّكَ عَلَى كُلِّى شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Latin
Allohumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidina Muhammadin sholatan tadfa'u bihaa 'annaal balaa-a wal Gholaa-a Wath Tho'na Wath Thoo'una wal Fahsyaa-a wal munnkaro was suyuufal mukhtalifa (Ta/h) wasy syadaa-ida wal mihana, Maa zhoharo minha wa maa bathona, min baladinaa hadzaa khooshsho(tan/h), wa min buldaanil muslimiina 'aamma(tan/h), innaka 'alaa kulli syai-in Qodiir(un).

Artinya:
"Ya Allah, berilah sholawat (rahmat) dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, yang dengan sholawat Engkau hindari (tolak, angkat) dari kami musibah (cobaan), penyakit-penyakit, kekurangan pangan, fitnah, penyakit menular, kekejian, kemunkaran, ancaman-ancaman yang beraneka ragam, paceklik-paceklik dan segala ujian, yang lahir maupun batin, dari negeri kami ini pada khususnya, dan dari seluruh negeri kaum muslimin pada umumnya, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."

Untuk mengunakannya tinggal disesuaikan tujuanya, misalkan:

Untuk diri sendiri: Dibacakan 1129 kali dimalam pertama yang ditujukan untuk diri Anda melalui nama lengkap melalui niat, kemudian diamalkan secara rutin saat bangun dan sebelum tidur dengan membaca sebanyak 3 kali.

Untuk keluarga: Dibaca 1129 kali juga yang dikirimkan untuk seluruh keluarga mengunakan nama lengkap dan urutan, bila untuk keluarga (jamak) dibaca secara tahunan bisa tapi akan lebih baik lagi bulanan, yang dibaca saat ketemu malam jum'at kliwon.

Untuk Desa: Dibutuhkan berjama'ah, semakin banyak akan lebih baik lagi layaknya seperti dibeberapa Ponpes yang mengelarnya, dibaca sebanyak 1129 yang dibagi kepada setiap yang mengikutinya, contoh Pengikut sebanyak 100 orang berarti perorang membaca sebanyak sekian kali, termasuk bila 200 atau hanya 50 orang, jadi tetap harus dibagi untuk membacanya.

Jadi semakin banyak yang ikut mengerjakan, maka pembacaan bisa dibagi dan meringkan.

Pengamalan untuk orang banyak, biasanya hanya cukup 1 tahun sekali tapi untuk antisipasi tetap akan lebih baik sebulan sekali, bila terdapat yang lebih memahami seperti Kyai sudah bisa dipastikan nantinya akan ada hal diberitahuan kepada setiap orang yang mengikuti pembacaan Sholawatanya.

Posting Komentar untuk "Sholawat Lidaf'il Bala, Amalkan Bila Takut Terhadap Bencana, Bahaya dan Wabah"