Walyatalaththof Bisa Untuk Melunakan, Lembutkan Hati Orang Melalui Wiritan

Walyatalaththof merupakan sebutan untuk hati Al Quran, biasanya tulisan ini ada pada bagian tengah Al Quran dan diberi tanda huruf tebal berwarna merah.

Sebagaian orang yang baru melihat atau penasaran, sering jadi pertanyaan terutama dikalangan ponpes dan pasti akan bertanya langsung pada gurunya seperti: Gus tulisan tebal warna merah di tengah Al Quran ini apa? Sebagai guru pasti mereka sudah memahami fungsi utama dari bacaan ini, juga pada umumnya akan diterangkan secara ringkas dengan sebutan Hati Al Quran.

Tapi sayangnya, untuk pembahasan ini kita tidak mengarah ke fungsi utama dari tulisan tebal berwarna merah di Al Quran, tetapi untuk fungsi yang biasanya digunakan untuk wiritan.

Seperti yang kita ketahui tentang hati, ada banyak sekali orang yang memiliki keras hati dan tidak mau mengalah sama sekali. Contohnya istri kepada suami, anak ke orang dan termasuk di masa pacaran.

Inilah sebabnya, jika Anda berkunjung ke rumah ahli hikmah dan meminta amalan untuk wiritan agar istri atau anak yang hatinya keras menjadi lembut, lalu diberikan wiritan dengan bacaan Walyatalaththof sedangkan untuk artinya adalah "hendaknya bersikap lembut".

Untuk cara mengamalkannya dalam wiritan, hampir sama seperti biasa yang dibutuhkan adalah Istiqomah atau terus menerus dikerjakan. Untuk lebih jelasnya cara mengamalkan, kurang lebih seperti ini:

• Atur waktu untuk mengamalkan, biasanya diatas jam 12 malam.
• Pastikan ditempat yang akan gunakan bersih.
• Mandi Wajiblah jika belum, bila sudah langsung wudhu dan bersiap Sholat Hajat.
• Lakukan sholat hajat tengah malam 2 rokaat.
• Setelah selesai berdoa seperti biasa kepada Allah SWT.
• Kirimkan Al Fatiha 3 kali pada nama lengkap orang yang akan dilunakan hatinya.
• Setelah membaca Fatiha, wiritkan Walyatalaththof sebanyak 431 kali mengunakan tasbih.

Perlu di ingat, sebelum Anda mewiritkan tasbih yang akan digunakan beri tanda dulu tepat pada bagian ke 31 butiran, tujuannya agar tidak lebih dan juga kurang dalam membacanya saat wiritan.

Sedangkan untuk berapa kali atau hari dalam mengamalkannya, cukup luangkan waktu Anda saja. Misalkan begini: Sudah punya niat untuk mewiritkan Walyatalaththof lalu dikerjakan pada malam pertama, apabila besoknya lagi luang maka kerjakanlah.

Jangan berpatokan mesti sebanyak-banyaknya harus dikerjakan, tetapi coba gunakan dengan pikiran yang lega tanpa himpitan tapi bisa dikerjakan.

Apabila Anda mampunya hanya 3 malam saja maka cukupkan, tetapi setiap wiritan akan lebih jelas terlihat jika dikerjakan secara Istiqomah.

Sekarang pelajari dengan logika untuk mengerjakan wiritan tersebut, tapi tidak menganggu rutinitas Anda sehari-hari, karena Allah maha mengetahui. Termasuk keinginan Anda melunakan hati seseorang agar menjadi lembut seperti yang di ingin kan.